Bisakah pabrik gula dipoles untuk menjadi destinasi wisata? Jawabannya, bisa! Datang deh ke Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah. Di Jalan Adi Sucipto, sekitar 10 menit dari Bandara Adi Soemarmo, Anda akan menemukan Pabrik Gula Colomadu yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial.
Namanya pun kini berubah menjadi De Tjolomadoe. Awalnya bernama Pabrik Gula Colomadu. Didirikan tahun 1861 di Karanganyar oleh Mangkunegaran IV. Tahun 1928, pabrik ini mengalami perluasan area lahan tebu dan perombakan arsitektur.
Memasuki bangunan De Tjolomadoe, wisatawan akan melihat langsung bagaimana kondisi pabrik gula dengan mesin-mesin buatan Jerman yang masih bertahan. Mesin-mesin raksasa pabrik gula dipertahankan untuk memberikan wawasan sejarah bagi pengunjung. Bintik-bintik karat di mesin giling mengajak pengunjung menerawang ke masa lampau.
Namun hal ini tidak menyurutkan PT Sinergi Colomadu untuk merevitalisasi PG Colomadu menjadi sebuah tempat wisata sekaligus sebagai kawasan bisnis. Tersedia pula tempat pameran serta kafe. Suasana pabrik gula tetap dipertahankan. Dijamin pengunjung atau wisatawan merasa nyaman berada di De Tjolomadoe dengan atap yang tinggi dan dilengkapi penyejuk ruangan itu.
Guna memberikan pencahayaan yang optimal pada area indoor De Tjolomadoe Solo, kini dipasang tiang lampu. Tiang lampu taman rancangan Putra Sari Logam ini memiliki model klasik dan antik. Selain memberikan fungsi pencahyaan, adanya tiang lampu juga memberikan nilai estetika ruangan yang lebih indah.
Dengan adanya tiang lampu ini membuat De Tjolomadoe yang semula merupakan pabrik gula peninggalan Belanda nan mistis berubah menjadi tempat wisata historis yang estetis. Para pengunjung De Tjolomadoe juga bisa berswafoto dengan latar belakang lampu antik ini. Sehingga dapat meningkatkan wisatawan.